Pakatan Harapan Sabah

Pakatan Harapan Sabah
MENUJU AUTONOMI SABAH

Ahad, 22 Disember 2013

Ratnah Gadis Mengahirakan. 18 SX

Suara Rakyat Suara Keramat
RATIH Namaku Ratih. Usiaku kini 27 tahun. Menurut banyak teman-teman priaku, wajahku sesungguhnya tidak terlalu cantik, namun diakui sangat merangsang. Demkian juga pendapat mereka mengenai bodyku. Dengan tinggi badan 168cm dan berat 57kg, penampilanku selalu mengundang tatapan napsu setiap lelaki. Aku menyadari betul bahwa bagian tubuhku yang paling menarik perhatian kaum pria adalah buah dadaku yang berukuran 34B dan pantatku yang besar dan membulat. Kendati selalu menjadi pusat perhatian kaum lelaki, sampai usia 25 tahun aku belum pernah merasakan kenikmatan bersetubuh dengan lelaki. Buah dadaku yang bulat dan kencang belum pernah dijamah lelaki. Demikian pula kemaluanku yang berbulu lebat belum pernah merasakan dahsyatnya hunjaman kemaluan lelaki yang katanya bisa membuat kaum wanita merintih-rintih dan menggelinjang karena rasa nikmat yang luar biasa. Oh ya, ada satu hal lagi yang katanya membuatku terlihat sangat sexy, yaitu bulu ketiakku yang tumbuh lebat dan subur. Kerapkali jika aku mengenakan gaun tanpa lengan, banyak lelaki mencuri-curi pandang kearah bulu ketiakku yang menyembul dari balik lenganku. Sebagai wanita normal, pada usia sedemikian tentu saja kadang-kadang timbul gejolak birahi yang menggebu-gebu untuk mereguk kenikmatan cinta bersama lelaki yang kusukai. Sayangnya, lingkungan tempat tinggalku di sebuah kota kecil di Jawa Tengah kurang memungkinkan bagiku untuk bergaul agak bebas dengan lelaki. Aku tinggal bersama kakak perempuanku yang sudah bersuami sekitar 3 tahun namun belum mempunyai seorang anakpun. Saat itu aku masih kuliah disalah satu perguruan tinggi dikota itu. Orang tuaku di Jakarta menitipkan diriku pada kakakku untuk dibimbing sambil membantu-bantu kesibukannya dirumah. Kami tinggal di sebuah rumah tua yang cukup besar dan memiliki halaman serta kebun yang luas. Maklum, kondisi rumah di daerah tentunya jauh berbeda dengan dikota besar. Jarak antara satu rumah dengan rumah lainnya agak berjauhan dan dipisahkan oleh pepohonan. Uniknya, untuk mandi kami harus pergi ke sumur dibelakang rumah. Karena sumur itu dikelilingi oleh pepohonan bambu,maka tidak ada dinding penutup sedikitpun dikanan-kirinya. Sumur itu tidak digunakan hanya untuk mandi keluarga kami saja, melainkan ada juga beberapa tetangga yang sering ikut mandi. Pada awalnya, aku merasa malu dan risih juga untuk mandi berbugil ria bareng-bareng dengan kaum lelaki. Rasanya sungguh malu untuk bertelanjang bulat dihadapan kaum pria yang cenderung memelototkan matanya lebar-lebar kearah tubuhku, walaupun sebenarnya semuanya sama-sama bugil! Biasanya aku tidak bugil seratus persen disaat mandi, paling sedikit masih memakai kutang dan celana dalam. Itupun kulakukan dengan perasaan yang sangat malu. Tahun pertama aku menetap dikota itu, aku merasa tubuhku bertambah subur, terutama dibagian dada dan pantat. Aku masih ingat, ketika berangkat kesini ukuran kutangku adalah 32B dan celana dalamku adalah ukuran S. Namun lama kelamaan terasa bahwa kutang dan celana dalamku semakin sempit dan ketat saja. Sayangnya, dikota kecil seperti ini untuk membeli pakaian dalam agak sedikit sulit karena pilihannya terbatas dan letak tokonya pun cukup jauh. Oleh karena itu walaupun ukuran buah dadaku semakin besar, aku tetap mengenakan kutang berukuran 32B dan celana dalam ukuran S tersebut. Lama-kelamaan akupun jadi terbiasa mengenakan kutang yang sangat ketat itu. Bahkan jika akan sedang berdandan, kulihat di cermin tampilanku menjadi sangat sexy dengan kutang ketat warna hitam yang membelit dadaku dengan kencangnya. Buah dadaku seakan-akan ingin meloncat keluar saking ketatnya kutang yang kukenakan. Jika dilihat bagian punggungku, nampak sekali betapa ketatnya beha itu membelit tubuhku sehingga kelihatan lekukan daging punggunggku yang menyembul keluar. Suatu hari, seperti biasanya aku pulang menjelang sore. Setelah mandi dan makan malam, aku segera beranjak kekamar untuk tidur karena sangat mengantuk. Dengan cepatnya aku terlelap tanpa sadar bahwa aku belum lagi berganti pakaian. Tengah malam aku terbangun karena kegerahan, dan seperti biasa akupun menanggalkan pakaianku hingga tinggal memakai kutang dan celana dalam saja (setiap hari aku memang sudah biasa tidur dalam keadaan setengah telanjang). Saat akan membaringkan tubuhku kembali, samar-samar aku mendengar suara-suara aneh dari arah kamar kakakku. Sepertinya ada suara orang mendesah-desah dan merintih. Karena ingin tahu, aku segera mengendap-endap menuju kamar kakakku yang hanya dibatasi oleh sehelai gorden tipis. Kupasang telingaku baik-baik dan kutajamkan mataku untuk menembus kegelapan kamar kakakku. Kini jelas terdengar desahan dan rintihan kakakku. "Aaaaah,..... aduuuuuh.... lagiiiii ... maassss ! Oooooooohhhh.... nikmatnya....sssshhhhh,...tekan lagi maasss !!! Kulihat samar-samar tubuh kakakku yang hanya dililit sehelai kutang hitam sedang ditindih oleh suaminya. Keduanya nampak sudah basah kuyup oleh keringat. Tiba-tiba kulihat suami kakakku menggenjotkan pantatnya dengan lebih keras dan cepat. Tubuh kakakku nampak bergemetaran menahan hunjaman kemaluan suaminya. Ia terdengar merintih lagi : Aaaaah, maaas...... aku...akuuu tak tahan lagi maaaas,......aaaaaaaaaahhhhh !!!!! Sejenak tubuh kakakku yang putih itu berkelojotan sambil memeluk erat tubuh suaminya, kemudian iapun terkulai dengan tubuh lemas dan mandi keringat ! Terus terang, napsu birahiku ikut bergolak menyaksikan adegan yang demikian mendebarkan. Itulah untuk pertama kalinya aku menyaksikan kejantanan seorang lelaki yang memberikan kenikmatan bersetubuh luar biasa kepada pasangannya. Aku berdebar melihat betapa kemaluan suami kakakku yang besar dan keras itu menghunjam dengan kuatnya turun naik medalam kemaluan kakakku. Tiba-tiba akupun ingin merasakan nikmatnya persetubuhan ! Tanpa terasa, sekujur tubuhku terasa lemas dan berkeringat sehingga kutangku yang ketat serta celana dalamku terasa basah. Akupun kembali ketempat tidur dengan perasaan tidak keruan. Sambil telentang aku membayangkan diriku sedang disetubuhi oleh suami kakakku. Diam-diam tangan kananku meraba-raba kemaluanku, dan tangan kiriku memelorotkan tali kutangku untuk memilin-milin puting buah dadaku sendiri. Rasanya sungguh nikmat luar biasa. Puting susuku mulai mengeras dan buah dadaku semakin terasa menekan behaku sehingga terasa bertambah ketat membelit. Demikian pula kemaluanku mulai terasa basah. Aku mulai merintih dan mendesah perlahan. Karena perasaan geli dan nikmat semakin dahsyat, tanpa kusadari aku merintih-rintih semakin keras. "Aaah...aahhkkhhh....aduuuuhhhh,..s sssshhh..nikmatnya ! Tiba-tiba timbul rasa geli dan nikmat yang sangat luar biasa, sehingga aku mengejan dan berkelojotan. Aaaaaaaaaahhhhhhh......sssssshhhh ! Cairan hangat menyembur dari kemaluanku, dan akupun terkulai lemas dan tertidur kembali dengan nyenyak. Sejak saat itu, hampir setiap malam aku berkhayal bersetubuh dengan seseorang. Rupa-rupanya kejadian tersebut secara tak disadari membawa perubahan besar dalam jiwaku. Aku secara diam-diam mulai merasa bergairah dan bisa menikmati pandangan liar laki-laki yang menatap tubuhku. Lama-kelamaan aku malah mempunyai keinginan yang menggebu-gebu untuk mempertontonkan tubuhku yang seksi dihadapan mereka. Itu kulakukan disaat mandi beramai-ramai. Mulanya memang agak canggung, namun terasa ada dorongan kuat dari dalam tubuhku untuk mempertontonkan tubuhku dihadapan kaum lelaki. Suatu sore, seperti biasa aku mandi di sumur. Sudah ada beberapa orang yang mandi disana, diantaranya seorang lelaki tetanggaku separuh baya, dan dua orang ibu muda yang sedang mandi. Ibu muda itu masih mengenakan kutang dan kain. Aku sengaja berjongkok persis berdekatan dengan si lelaki yang juga sudah bertelanjang bulat. Perlahan-lahan aku tanggalkan pakaianku sehingga kini aku tinggal memakai kutang hitam dan celana dalam hitam mini yang ketat. Aku berjongkok membelakangi si lelaki, namun dalan jarak yang sangat dekat. Ia pasti bisa melihat dengan jelas betapa ketatnya kutang hitamku melekat pada tubuhku dan betapa montoknya pantatku. kemudian perlahan-lahan aku lepaskan celana dalamku, sehingga kini tubuh putihku hanya dibelit oleh sehelai kutang hitam yang amat ketat ! Aku berdiri membelakanginya dan membungkuk sambil menggosok-gosok kakiku. Aku yakin, dia pasti bisa melihat dengan jelas bulu ketekku serta bulu kemaluanku yang lebat dari belakang. Sepintas kulirik kemaluannya juga mulai membesar dan mengeras. Kedua ibu muda itu tak lama kemudian selesai mandi dan mereka kembali kerumah masing-masing. Tinggallah kini aku berdua dengan si lelaki itu. Jantungku berdebar keras dan gairahku semakin menggebu-gebu. Aku membalikkan tubuhku menghadapi si lelaki yang sudah dikuasai birahi itu. Aku mengggosok-gosok selangkanganku dihadapannya dengan penuh gairah dan napsu. Tanpa sengaja, aku mengeluarkan rintihan kecil : Aaaaaahhhh....!!! Tiba-tiba dia mendekap tubuhku, meremas-remas buah dadaku dan memasukkan kemaluannya kedalam kemaluanku. Aaaaaaahhhh..... nikmatnya maaaaassss....! Rintihku. Kami mulai dikuasai napsu berahi. Ia meremas-remas buah dadaku dengan penuh napsu dan akupun memelorotkan tali kutangku yang terasa makin ketat melilit tubuhku. Tiba-tiba "Breeetttt..." kutangku yang ketat itu akhirnya robek dan putus tak kuat menahan tekanan buah dadaku yang mengeras karena napsu ! Suara Pakatan Rakyat Sabah

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

Pemilik Blog Tidak Bertanggung jawab Dengan Ulasan Yang Berbau Hasutan